Minggu, 21 Desember 2014

makalah tugas filsafat



FILSAFAT SAINS
PERKEMBANGAN FILSAFAT SAINS PADA BERBAGAI ZAMAN












Disusun Oleh :
Siti Muzayanah
123654026

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN IPA
2014













BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG

                 Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna sebab dibekali akal dan pikiran oleh Sang Pencipta. Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia senantiasa terkagum dengan apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca inderanya dan mulai menyadari keterbatasannya. Dalam situasi ini banyak yang berpaling pada agama atau kepercayaan illahiah. Tapi lambat laun sikap ini menahan manusia untuk menggunakan akal dan pikirannya untuk mencari suatu pembenaran pada sebuah permasalahan. Tetapi pada beberapa zaman perdaban manusia mulai sadar, bahwa sesungguhnya apa yang mereka lakukan ( bergantung pada dogma agama dan keimanan) bukan menunjukkan jati diri mereka sebagai manusia yang berakal budi. Dari sinilah mulai ada pergeseran, terutama untuk mencari suatu pembenaran yang logis dan rasional. Muculah ilmu pengetahuan.
               Ilmu pengetahuan, merupakan aspek terpenting dalam menuju sebuah perubahan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang obyek tertentu yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang, metode dan sistem tertentu. Awal mula terciptanya ilmu penetahuan bersumber dari filsafat. Filsafat dalah induk dari segal ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Dimana hakikat filsafat sendiri adalah menyelediki segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
               Sebagaimana kita ketahui, bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan. Maka cabang-cabang ilmu pengetahuan yang ada saat ini termasuk dalam filsafat. Tak terkecuali sains, ilmu yang membahas tentang studi kealaman. Pencarian kebenaran tentang alam ini sudah dimulai sejak dahulu pada zaman Yunani kuno dan terus berkembang hingga sekarang. Metode  yang digunakan juga sangat beragam, mulai dari yang tidak disengaja hingga sampai metode ilmiah yang banyak digunakan saat ini. Tak hanya mencari kebenaran, filsafat juga menyebabkan lahirnya aliran-aliran filsfat. Semakin lama, aliran filsafat yang ada semakin banyak dan pada akhirnya menimbulkan semacam perdebatan.



B.       RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Aliran filsafat apa yang dominan pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern?
2.      Bagaimana proses pada penemuan pengetahuan atau sains pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern?
3.      Bagaimana penguraian konsep-konsep yang diperdebatkan pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern?


C.      TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.         Untuk mengetahui aliran filsafat  yang dominan pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern.
2.         Untuk mengatahui proses pada penemuan pengetahuan atau sains pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern.
3.         Untuk mengetahui penguraian konsep-konsep yang diperdebatkan pada zaman filsafat  Yunani kuno hingga zaman filsafat  modern.
BAB II
PEMBAHASAN

                                Kata filsafat berasal dari bahasa yunani , yaitu philosophia. Philo artinya cinta, sedang Sophia artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi philosophia berarti mencintai kebijaksanaa atau kebenaran.cinta disini tidak hanya menyukai, tetapim juga memilki. Jadi philosophia adalah orang yang mencintai kebenaran sehingga berupaya memperoleh dan memilkinya
Sedangkan filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat apa yang filsafat seumumnya lakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ke-takajegan dan kesalahan.
Berkembangnya filsafat juga menimbulkan aliran-aliran filsafat. Aliran filsafat adalah pandangan filsafat secara individual yang menyangkut keyakinan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.Dalam perkembangannya filsafat dibagi dalam empat peride yaitu :

1.     FILSAFAT ZAMAN YUNANI KUNO

                Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah perdapan manusia, karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitologi menjadi pola pikir yang lebih rasional. Diperkirakan zaman ini terjadi abad ke 6 SM hingga 200 SM di Yunani. Timbulnya filsafat di Yunani akhirnya disebut peristiwa ajaib ( the greek miracle). Zaman Yunani Kuno merupakan awal permulaan ilmu filsafat yang berkembang saat ini. Cikal bakal dari segala filsafat yang ada pada zaman-zaman selanjutnya. Zaman ini juga mulai memunculkan orang-orang jenius yang sering kita sebut dengan filsuf atau ahli pikir dengan segala ide-ide tak terduganya.Pada zaman ini orang-orang terutama ilmuwan-ilmuwan mulai mempertanyakan  asal dari segala yang ada di bumi ini. Fokus kajiannya masih pada alam, sehingga disebut filsafat alam. Tokoh-tokoh filsafat Yunani Kuno antara lain :
·      Thales
·      Anaximander
·      Pythagoras
·      Anaxagoras
·      Demokritus
·      Hipokrates
·      Aristoteles
·      Archimedes
·      Ptolemy

A.   Aliran Filsafat pada Zaman Yunani Kuno
Karena pada zaman ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide serta pendapatnya maka tumbuhlah sikap kritis yang menjadi cikal bakal sikap inquiring. Dari sinilah maka muncul aliran-aliran, antara lain :
1.    Naturalisme / Scholaticism / Filsafat Alam
         Naturalisme atau Scholaticism atau Filsafat Alam merupakan pemahaman yang mempertanyakan dasar isi alam. Aliran ini berpusat pada filsafat kealaman yang didukung oleh dogma gereja kristiani. Thales (640-546 S.M.) dari Mileta (sekarang di pesisir barat Turki). Ia merupakan seorang Filsuf yang mendirikan aliran filsafat alam semesta atau kosmos dalam perkataan Yunani. Menurut aliran filsafat kosmos, filsafat adalah suatu penelaahan terhadap alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya dan kaidah-kaidahnya. Tujuan filosofi mereka adlam memikirkan soal alam besar darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran yang sangat maju, rasional dan radikal. Tokoh-tokohnya yaitu Thales, Anaximander, Anaximenes dan Pythagoras.
2.    Idealisme
            Istilah idealism menunjukkan suatu pandangan dalam filsafat yang belum lama dipergunakan oleh orang-orang. Tetapi, ide tersebut telah dikemukakan Plato sekitar 2400 tahun yang lalu. Bagi kelompok idealis, alam ini ada tujuannya yang bersifat spriritual. Hukum-hukum alam dianggap sesuai dengan kebutuhan watak intelektual dan moral manusia. Mereka juga berpendapat bahwa terdapat suatu harmoni yang mendasar antara manusia dan alam.

3.    Epikurisme
        Nama epikurisme berasal dari tokoh aliran yaitu Epikuros. Filsafat Epikuros hanya diarahkan pada satu tujuan yaitu memberikan kebahagiaan kepada manusia. Jadi yang diutamakan etika, dan adapun yang menjadi dasar etika adalah logika dan fisikanya. Menurut logika dan fisikanya sumber pengetahuan adalah pengalaman. Sedangkan menurut etika kebahagiaan berupa ketenangan.

4.    Stoisisme
             Menurut mereka, tidak ada dunia melainkan dunia pengalaman jasmani yang terdiri dari dua unsur: unsur pasif berupa bahan-bahan yang ada di dalamnya dan unsur aktif berupa budi-budi yang meresap pada segala-galanya.

                       

B.   Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Yunani Kuno
Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang diberikan oleh pemikiran keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya mengikat segala aspek pemikiran kemudian secara perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/ ilmu).Pada saat inilah, para filsuf kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah melalui pengamatan.
Dalam mencari keterangan tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu. Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati masalah yang ada dan kejadian alam semesta secara logis dan rasional.Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaan tentang asal usul alam ini. Dari pertanyaan tersebut para filsuf yang sejatinya ahli fikir menuangkan ide-ide sehingga menghasilakan jawaban dari semua pertanyaan kritis mereka.

C.    Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Yunani Kuno

                        Zaman Yunani kuno merupakan tonggak dimulainya perubahan pola pikir yang tadinya bersifat mitologi menjadi rasional, banyak hal-hal baru yang diungkapan para ilmuwan. Meskipun demikian pada zaman ini tidak terjadi perdebatan tentang kebenaran ilmu pengetahuan. Pada saat itu kebenaran dari ilmu pengetahuan masih bergantung pada pemikiran tiap individu sehingga meskipun terjadi perbedaan pemikiran tidak memicu terjadinya perdebatan. Disamping itu, ilmu pengetahuan yang berkembang juga tergantung pada doktrin-doktrin gereja.

2.     FILSAFAT PADA ZAMAN PERTENGAHAN

                Filsafat saat zaman pertengahan cenderung didominasi oleh agama.  Kristen yang mendominasi di wilayah Eropa dan Yunani, sedangkan di Arab didominasi oleh Islam. Di Eropa pada zaman ini perkembangan ilmu pengetahuan mulai terhambat akibat adanya dominasi agama, diamana pemecahan segala persolan yang terjadi berdasarkan dogma-dogma kaum gerejawan.
            Zaman pertengahan dimulai pada abad ke 15, dimana pada saat itu kerajaan Romawi Barat runtuh dan munculah Kerajaan di Konstantinopel (sekarang disebut Istanbul, Turki). Berbeda dengan yang terjadi di Yunani dan Eropa, di Konstantinopel ilmu pengetahuan berkembang pesat. Kelahiran filsuf dan ilmuwan Islam juga terjadi pada zaman ini. Sehingga salah satu ciri yang menonjol dari zaman ini adalah pandangan serta teori dari para filsuf dan ilmuwan islam.
            Beberapa penyebab dari munculnya berkembangnya pandangan Islam pada zaman ini yaitu banyaknya para ilmuwan Arab yang berdatangan ke Italia pada akhir abad 12. Saat itu para ilmuwan banyak menerjemahkan buku-buku ilmuwan Yunani kedalam bahasa Arab. Dengan bermodalkan buku-buku tersebut ilmu penetahuan di Arab berkembang pesat. Disamping itu Bangsa Yunani dan Eropa terjadi masa The Dark Age dan juga terbakarnya perpustakaan yang ada di Alexandria. Kedua faktor tersebut yang menyebabkan terhambatnya ilmu pengetahuan disana. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman pertengahan antara lain :
·                Marcus Graecus
·                Geber (Djafer)
·                Albategnuis
·                Ben Musa
·                Avicenna (Ibn. Sina)
·                Gerbert
·                Alhazen
·                Roger Bacon
·                Flavio Gioja
·                Vitelio


A.   Aliran Filsafat pada Zaman Pertengahan
        Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa pada zaman ini di Yunani dan Eropa perkembangan ilmu pengetahuan terhambat akibat pemabatasan kebebasan berpikir oleh raja dan kaum gerejawan, sehingga di Eropa dan Yunani aliran filsafat tidak terlalu berkemabang. Tetapi hal yang berbeda terjadi di Arab, ada satu aliran yang dominan dan berkembang disana yaitu Iluminisme.fokus
        Filsafat iluminisme adalah sebuah pemikiran filosofis yang dasar epistemologinya adalah hati atau intuisi. Paham ini menyatakan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengalaman.Tokoh pelopor munculnya filsafat iluminatik ini adalah Suhrawardi. Dari aliran Ilumunisme ini banyak muncul cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang di Arab. Diantaranya adalah Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali yang ahli dalam hukum Islam, Al-farabi ahli astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran dengan buku terkenalnya yaitu The Canon of Medicine. Al-kindi ahli filsafat, Al-ghazali intelek yang meramu berbagai ilmu sehingga menjadi kesatuan dan kesinambungan dan mensintesis antara agama, filsafat, mistik dan sufisme . Ibnu Khaldun ahali sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, social dan kenegaraan. Anzahel ahli dan penemu teori peredaran planet. Selain berkembangnya cabang ilmu pengetahuan, zaman pertengahan juga terfokus pada aksiologi yang berkaitan tentang pemenuhan obat-obatan serta kebutuhan perhiasan(bahan tambang/logam mulia) yang merupakan tradisi bangsa Arab.

B.   Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Pertengahan
        Perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di zaman pertengahan dimulai dari proses atau metode penemuannya oleh bangsa Arab. Berbeda dengan zaman Yunani kuno yang melalui pengamatan serta pertanyaan kritis dari para filsufnya, pada zaman ini metode yang digunakan yaitu dengan mengkaji ulang apa saja yang telah dikemukakan para filsuf pada zaman Yunani kuno.
                        Metode ini dimulai dari diundangnya para ilmuwan Arab untuk berkunjung ke negara-negara Barat. Saat itu ilmuwan dari Aran berkesempatan untuk mengkaji buku-buku para filsus barat serta menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Dengan penerjemahan tersebut maka jalan untuk mengkajinya lebih mudah, buku yang diterjemahkan antara lain buku dari Plato dan Ariestoteles.
        Selain metode menerjemahkan buku-buku, para ilmuwan dan fisuf Islam juga melakukan pelatihan ritual. Pelatihan tersebut dilakukan sebab pada zaman ini ilmu pengetahuan masih berikatan kuat dengan agama. Pelatihan ritual yang dimaksud yaitu Riyadlah, dimana dilakukan dengan kebersihan dan keesucian hati. Seseorang yang telah mencapai kesucian hati akan mendapat pengalaman yang hakiki yang natinya akan dikolaborasikan dan diverifikasi secara logis dan rasional.
       
C.    Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Pertengahan
        Ilmu pengetahuan serta aliran yang berkembang pada zaman pertengahan belum mengalami perbedaan yang sampai menyebabkan perdebatan. Meski sudah ada beberapa keraguan yang muncul setelah mengkaji beberapa penemuan antara ilmuwan yang satu dengan yang lainnya. Pertentangan dan perdebatan tidak muncul sebab pada zaman pertengahan hanya terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di Arab, sedangkan perkembangan tersebut berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidup bangsa Arab terutama obat-obatan dan perhiasan. 


3.      FILSAFAT PADA ZAMAN RENAISSANCE

                Setelah Eropa mengalami zaman kegelapan yang biasa disebut The Dark Age dimana terjadi banyak peperangan yang membuat kemajuan ilmu pengetahuan Eropa tertinggal, akhirnya Eropa kembali bangkit yang ditandai dengan filsafat pada zaman Renaissance. Renaissance sendiri dapat diterjemahkan sebagai lahir kembali. Yaitu lahirnya kembali pengetahuan di Eropa yang terjadi diantara zaman pertengahan dan zaman modern. Zaman Renaissance sendiri terjadi sekitar abad 15 yang juga merupakan salah satu awal terjadinya zaman filsafat modern.
            Renaissance ditandai dengan kekalahan tentara salib pada saat perang salib yang mengakibatkan para ilmuwan dan seniman berpindah dari Romawi menuju Eropa barat. Migrasi ini ternyata membawa beberapa manuskrip serta buku-buku dari zaman Yunani dan Arab. Pada zaman ini bangsa Eropa berlomba-lomba menyalin dan menerjemahkan ilmu pengetahuan dari bangsa Islam. Mereka banyak menerjemahakan kitab-kitab yang berbahasa Arab kedalam bahasa Latin untuk dipelajari. Selain itu pada zaman ini juga bnayak berdiri lembaga-lembaga ademik yang berkurikulum pada ilmu pengtahuan muslim Aristotelian.
            Sebelum zaman Renaissance, gereja berkuasa secara mutlak. Semua ilmu pengetahuan harus sesuai dengan dogma yang ada, sehingga ilmu pengetahuan cenderung tenggelam oleh dogma gereja. Setelah kekalahan para tentara salib, mereka sadar harus lepas dari pengaruh zaman pertengahan dan harus kembali pada sains klasik yang sebelumnya dianggap tak sesuai dengan dogma gereja. Sehingga dimulailah pemikiran filsafat yang mendasarkan pada akal pikiran dan pengalaman. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman Renaissance antara lain :
·         Nicolas Copernicus
·         Tycho Brahe
·         Johannes Keppler

A.   Aliran Filsafat pada Zaman Renaissance
         
1.   Humanisme
               Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia  mempunyai kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunianya.Sikap hidup kaum Humanis antara lain : kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata, menentang  terhadap tradisi lama dan sekular (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini). Hal ini dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati).
2.   Individualisme
                 Faham Individualisme merupakan aliran yang mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum. Para penganutnya beranggapan bahwa kebutuhan pribadi individu harus didahulukan, sebab dengan terpenuhinya kebutuhan pribadi individu kebahagian hidup akan tercapai.
3.   Sekularisme
           Aliran Sekularisme menyatakan  sikap mengutamakan keduniawian dan menolak kungkungan gereja. Para sekularis sudah tak mau lagi kehidupan mereka diatur oleh dogma-dogma gereja, mereka menginginkan kehidupan yang bebas dimana tak ada pembatasan dalam berbagai segi kehidupan terutama kebebasan dalam berfikir dan mengeluarkan pendapat.
4.   Skeptitisme
                Aliran skeptis bercirikan tidak mudah percaya apa yang dilontarkan atau perkataan orang lain tanpa mengejutkan pembuktian yang kongkrit dan masuk akal. Aliran Skeptis membahas tentang tingkah laku manusia berdasarkan atas logika. Menurut mereka orang banyak merasa tak bahagia karena mempunyai pengetahuan yang pasti. Dan ternyata pandangan tersebut keliru, karena menurut aliran Skeptisme manusia memang tidak mungkin mencapai suatu kepastian.
5.   Rasionalisme
          Rasionalisme  adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.
6.   Empirisme
                        Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman indrawi. Masing-masing indera menangkap aspek yang berbeda mengenai barang atau makhluk yang menjadi obyeknya. Jadi pengetahuan inderawi berada menurut perbedaan indera dan terbatas pada sensbilitas organ-organ tertentu

                        Dari beberapa aliran yang berkembang pada zaman renaissance, ada satu aliran yang paling dominan yaitu Humanisme, aliran ini dianggap sebagai awal munculnya zaman renaissace sebab aliran inilah menggugah para ilmuwan utuk kembali bangkit memperjuangkan hak-hak manusia dalam kehidupan yang dibatasi oleh dogma-dogma. Aliran ini juga memperlakukan manusia selayaknya manusia dimana memiliki akal dan pikiran yang dapat digunakan untuk menentukan yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Karena aliran ini juga zaman renaissance juga disebut zaman Humanism.

B.   Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Renaissance
        Lahirnya aliran humanisme yang memanusiakan hak-hak manusia ditemukan oleh para filsuf dengan beberapa metode yang hampir sama pada zaman pertengahan. Pertama-tama setelah kerjaan Konstatinopel ditaklukkan, banyak para sarjana dan pendeta yang bermigrasi ke italia. Selama migrasi inilah para sarjana membawa buku-buku, manuskrip dari zaman Yunani dan Arab. Buku dan manuskrip tadi diterjemahkan lagi oleh sarjana-sarjana tersebut ke dalam bahasa latin.
        Setelah aksi  penerjemahan tersebut munculah lembaga akademik yang berkurikulum ilmu pengetahuan muslim Aristotelian, selain itu juga berdiri lembaga ilmiah yang mengajarkan bergam ilmu contohnya Akademi Florensia dan College de France yang berada di Paris.
        Dari beberapa metode tersebut muncullah aliran yang paling dominan yaitu Humanisme, dari aliran tersebut terbentuklah sikap kritis, skeptis dan bergesernya pandangan rasionalis ke induktivis.
       
C.   Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Renaissance
        Awal dimulainya zaman renaissance ditandai dengan adanya kebangkitan yang berdampak dengan munculnya kebebasn intelektual. Dari kebebasan intelektual inilah muncul perdebatan-perdebatan. Dimulai dari munculnya aliran humanisme, sekularisme, skeptitisme dan rasionalisme. Beberapa aliran ini mulai berani mempersoalkan dan menentang kepercayaan dan cara pandang pemikiran para kaum gerejawan yang diamalkan selama ini. Hal ini secara langsung melemahkan kekuasaan kaum feodal yang selama ini menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dilakukan oleh Copernicus yang menentang teori geosentris dengan teori heliosentris dan Galileo yang membuktikan teori heliosentris dengan menggunakan teropong penemuannya.
        Pada zaman ini juga mulai memperdebatkan tentang doktrin gereja, God creation dan juga pseudosains. Mereka memperdebatkan batas antara sains dan non sains. Mereka mulai mengemukakan adanya batas yang tidak jelas antara keduanya, sehingga non sains pun dapat masuk ke wilayah sains dan sebaliknya.
        Selain kedua masalah diatas, yang ramai diperdebtkan lagi adalah metode baru dalan penemuan sains, yaitu “New Tool of Scientific Method”. Munculnya induktivisme yang dipelopori oleh Francis Bacon yang mendebat deduktivisme dari Aristotelian.

           
4.      FILSAFAT PADA ZAMAN MODERN

            Filsafat modern, dipelopori oleh dua ilmuwan sains yaitu Rene Descrates dan Francis Bacon. Diperkirakan mulai muncul abad 17 hingga abad 20, yang didasari oleh pengaruh-pengaruh dari natural science. Hal ini dapat kita lihat dari adanya banyak penemuan dalam bidang ilmiah. Penyebab utama mengapa banyak terjadi penemuan yang memajukan dunia ini yaitu pergantian pemegang kekuasan, yang dahulunya hanya berpusat pada kaum gerejawan dengan dogmanya yang harus diterima, maka pada zaman filsafat modern ini kekuasan tergantung pada akal serta kemampuan manusia itu sendiri. Sehingga pemikiran jenius para ilmuwan yang pada zaman sebelumnya terbelenggu, bangkit dan diwujudkan pada zaman filsafat modern. Dari hal tersebut corak utama dari filsafat modern adalah Antroposentris.
           
            Perkembangan filsafat modern ini berpusat di dataran Eropa, dari beberapa bukti penemuan diketahui bahwa pada saat itu Eropa menjadi pusat ilmu pengetahuan setelah terjadi zaman renaissance. Pada zaman renaissance, Eropa bangkit dan menjadi pusat pengetahuan sampai sekarang. Hal ini juga ditunjang dengan kondisi yang dinamis di Eropa sendiri. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman pertengahan antara lain :
·         Rene Descrates
·         John Locke
·         DR. Gurdon
·         Eddington
·         David Hume
·         Robert Boyle
·         Albert Einstein

A.   Aliran Filsafat pada Zaman Modern
        Pengrtahuan yang telah berkembang pesat mengakibatkan pergeseran filsafat menjadi antroposentris, dimanan manusia menjadi objek utamanya. Penemuan-penemuan teori maupun alat bantu kehidupan manusia juga bermunculan. Di sisi lain aliran-aliran filsafat juga semakin berkembang, aliran-aliran tersebut antara lain :
1.    Cartesian
                        Tokohnya adalah Rene Descartes sebagai bapak filsafat modern. Aliran filsafat yang berasal dari Descartes biasanya disebut rasionalisme, karena aliran ini sangat mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio.  Cara berpikirnya adalah intuition deduction yang merupakan kreativitas yang timbul secara “gaib” sedangkan deduction adalah pekerjaan rasio dengan patokan-patokannya.
2.   Idealisme
                                Aliran Idealisme ialah suatu ajaran atau paham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh atau sukma atau jiwa, ide-ide, dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. Pada awalnya aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam, perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. 
3.   Materialisme
                                    Filsafat materialisme berpandangan bahwa hakikat materialisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Pandangan materialisme banyak persamaannya dengan naturalisme. Bahkan ada filsuf yang menyamaka keduanya, khususnya yang disebut dengan naturalisme materialistis. Hal ini didasarkan pada beberapa alas an. Pertama karena pandangan materialism banyak kaitan dan persamaannya dengan rumpun ilmu-ilmu alam. Kedua karena sama-sama menentang filsafat moral dan agama.
                                    Tidak ada kejadian yang tidak dapat diteliti secara alamiah. Apa yang disebut alamiah atau riil pastilah mempunyai sifat atau wujud material atau fisik, sekalipun mungkin tampaknya tidak demikian kepada kita. Dengan demikian, sintesis kedua paham ini beranggapan bahwa apapun yang ada, pada akhirnya dapat dikembalikan kepada materi.

4.   Empirisme
                                Empirisme adalah paham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan yang dimaksudkan dengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia saja. Tokohnya yaitu Thomas Hobbes(1588-1679).
5.   Positivisme
                                    Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak pemikirannya, apa yang telah diketahui adalah yang factual dan yang positif, sehingga metafisika ditolaknya. Maksud positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman objektif. Jadi setelah fakta diperolehnya, fakta-fakta tersebut diatur agar dapat memberikan semacam asumsi (proyeksi) ke masa depan.
     Dari semua aliran yang terdapat pada zaman filsafat Modern, ada beberapa aliran yang dominan pada zaman tersebut yaitu idealisme, materialisme, dan rasionalisme. Aliran idealisme dominan karena penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Aliran materialisme tumbuh subur di Barat karena orang merasa dengan faham ini mempunyai harapan-harapan yang besar atas hasil ilmu pengetahuan. Selain itu, faham ini praktis tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, teorinya jelas, berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti. Sedangkan dengan aliran rasionalisme orang-orang yang terpelajar makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia.
B.  Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Modern
     Dengan semakin berkembangnya zaman, metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan-pun semakin berkembang. Seperti, filsafat modern yang telah berfokus pada manusia, bukan pada alam ataupun agama dan Tuhan seperti zaman-zaman sebelumnya. Pada zaman ini para ilmuwan telah mulai menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah in sebenarnya adalah perpaduan antara rasoinalisme dan empirisme.Sesuai dengan kajian filsafat modern yang bercirikan fokus pada hal-hal yang bersifat konkret, contohnya alam, manusia serta sejarah. Dari fokus kajian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ilmiah adalah metode yang tepat, sehingga menghasilkan banyak penemuan. Beberapa contohnya yaitu Rene Descrates menemukan sistem koordinat yang terdiri atas 2 garis lurus X dan Y dalam bidang datar, Issac Newton dengan penemuannya dalam 3 bidang yaitu teori gravitasi, perhitungan kalkulus dan optika, Charles Darwin mengemukakan bahwa makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan karena tersaingi.



C.    Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Modern
        Semakin berkembang suatu zaman, maka semakin banyak pula perbedaan yang terdapat didalamnya. Ini juga berlaku dalam zaman modern ini. Banyak sekali hal-hal yang diperdebatkan antara satu ilmuwan dengan ilmuwan yang lain. Perbedaan pendapat sangat terasa, dengan adanya satu teori yang diukuti dengan teori baru yang bermateri sama. Dari inilah mulai timbul perbedaan sampai terjadi perdebatan. Perdebatan tersebut antara lain,  tentang asal usul dari ilmu pengetahuan serta bagaimana cara para ilmuwan mendapat pembenaran atas teori yang mereka temukan. Bahkan ada yang lebih spesifik lagi yaitu perdebatan tentang teori atom dan perdebatan tentang teori evolusi.
        Perdebatan yang mempertanyakan asal usul ilmu pengetahuan meyangkut beberapa aliran yaitu, empirisme yang lebih mengedepankan pengalaman, dualisme yang lebih mengedepankan antara materi dan rohani, rasionalisme yang mengedepankan akal serta kritisisme yang merupakan gabungan antara akal dengan pengalaman. Dilihat dari penjelasan tiap aliran tersebut terlihat perbedaan tapi semuanya menuju satu tujuan yaitu asal usul pengetahuan. Sedangkan perdebatan mengenai cara para ilmuwan mendapatkan pembenaran atas teori mereka terdiri dari beberapa metode. Metode yang pertama digunakan adalah induksi, setelah beberapa lama munculah falsifikasi yang akhirnya menyatakan bahwa induksi kurang memuaskan. Falsifikasi dirasakan kurang berhasil dan akhirnya muncul lawan dari falsifikasi yaitu logical empiricism, dan dari sinilah memicu lahirnya scientific dari T. Khun.perdebatan yang lebih spesifi terjadi pada konsep atom antara JJ. Thompson dengan para atomisme kuno dan teori revolusi antara Darwin dan Betrand Russel.











           

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN     
          Dari pembahasan yang sudah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa periodisasi perkembangan ilmu filsafat terdiri empat periode, yaitu zaman Yunani kuno, zaman pertengahan, zaman renaissance dan zam modern. Dari keempatnya muncul banyak aliran, tapi hanya beberapa diantaranya yang menjadi aliran yang dominan. Pada zaman Yunani kuno aliran yang paling dominan adalah filsat alam atau lebih dikenal dengan Scholaticism, sedangkan pada zaman pertengahan diamana ilmu pengetahuan berkembang di Arab, aliran yang dominan adalah ilummunisme. Pada zaman kebangkitan atau renaissance masalah utama yang berkembang adalah humanism sehingga aliran yang dominan adalah humanisme. Sedangkan pada zaman modern aliran yang dominan antara lain rasionalisme, empirisme serta materialsme.
          Para ilmuwan dalam menemukan ilmu pengetahuan tersebut menggunakan beberapa metode antara lain, pengamatan yang dilanjutkan dengan mengemukakan pertanyaan logis banyak digunakan saat zaman yunani kuno. Penerjemahan buku , baik dari latin ke arab ataupun sebaliknya digunakan pada zaman pertengahan dan renaissace. Pada zaman modern telah menggunakan metode ilmiah seperti saat ini.
          Dari keempat zaman tersebut banyak muncul penemuan-penemuan baru yang beragam, pada awal yunani kuno dan zaman pertengahan belum ada perdebatan. Perdebatan muncul pada awal zaman renaissance dan banyak terjadi saat zaman filsafat modern.


DAFTAR PUSTAKA


R.Slamet Iman Santoso.1997.Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Jakarta :PT. Sinar Budaya.

Juli Afriadi.2009.Pengantar ke Alam Filsafat (online), (http://sayaituadi.wordpress.com) diakses 15 Oktober  2012

Putu Candra Satryastina.2012.Makalah Filsafat Modern (online), (http://www.blogger.com) diakses 15 Oktober  2012

Poedjiadi,anna.2001.Mengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik..Bandung:Yayasan Cenderawasih.

1 komentar: