FILSAFAT SAINS
“PERKEMBANGAN
FILSAFAT SAINS
PADA BERBAGAI ZAMAN”
Disusun
Oleh :
Siti Muzayanah
123654026
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI
PENDIDIKAN IPA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada dasarnya, manusia merupakan
makhluk yang paling sempurna sebab dibekali akal dan pikiran oleh Sang
Pencipta. Dalam menghadapi
seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia senantiasa terkagum dengan apa yang
dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca inderanya dan
mulai menyadari keterbatasannya. Dalam situasi ini banyak yang berpaling pada
agama atau kepercayaan illahiah. Tapi lambat laun sikap ini
menahan manusia untuk menggunakan akal dan pikirannya untuk mencari suatu
pembenaran pada sebuah permasalahan. Tetapi pada beberapa zaman perdaban
manusia mulai sadar, bahwa sesungguhnya apa yang mereka lakukan ( bergantung
pada dogma agama dan keimanan) bukan menunjukkan jati diri mereka sebagai
manusia yang berakal budi. Dari sinilah mulai ada pergeseran, terutama untuk
mencari suatu pembenaran yang logis dan rasional. Muculah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan, merupakan aspek
terpenting dalam menuju sebuah perubahan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang obyek tertentu yang diperoleh
melalui pendekatan atau cara pandang, metode dan sistem tertentu. Awal mula
terciptanya ilmu penetahuan bersumber dari filsafat. Filsafat dalah induk dari
segal ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Dimana hakikat filsafat sendiri
adalah menyelediki segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa
filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan. Maka cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang ada saat ini termasuk dalam filsafat. Tak terkecuali sains,
ilmu yang membahas tentang studi kealaman. Pencarian kebenaran tentang alam ini
sudah dimulai sejak dahulu pada zaman Yunani kuno dan terus berkembang hingga
sekarang. Metode yang digunakan juga
sangat beragam, mulai dari yang tidak disengaja hingga sampai metode ilmiah
yang banyak digunakan saat ini. Tak hanya mencari kebenaran, filsafat juga
menyebabkan lahirnya aliran-aliran filsfat. Semakin lama, aliran filsafat yang
ada semakin banyak dan pada akhirnya menimbulkan semacam perdebatan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah tersebut diatas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Aliran filsafat apa yang dominan pada
zaman filsafat Yunani kuno hingga zaman
filsafat modern?
2.
Bagaimana proses pada penemuan
pengetahuan atau sains pada zaman filsafat
Yunani kuno hingga zaman filsafat
modern?
3.
Bagaimana penguraian konsep-konsep yang
diperdebatkan pada zaman filsafat Yunani
kuno hingga zaman filsafat modern?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui aliran filsafat yang dominan pada zaman filsafat Yunani kuno hingga zaman filsafat modern.
2.
Untuk mengatahui proses pada penemuan
pengetahuan atau sains pada zaman filsafat
Yunani kuno hingga zaman filsafat
modern.
3.
Untuk mengetahui penguraian
konsep-konsep yang diperdebatkan pada zaman filsafat Yunani kuno hingga zaman filsafat modern.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kata
filsafat berasal dari bahasa yunani , yaitu philosophia. Philo artinya cinta,
sedang Sophia artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi philosophia berarti
mencintai kebijaksanaa atau kebenaran.cinta disini tidak hanya menyukai,
tetapim juga memilki. Jadi philosophia adalah orang yang mencintai kebenaran
sehingga berupaya memperoleh dan memilkinya
Sedangkan filsafat ilmu
merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat apa yang filsafat
seumumnya lakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam
hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta,
dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di
lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan
sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya
sendiri, dengan harapan pada penghapusan ke-takajegan dan kesalahan.
Berkembangnya filsafat
juga menimbulkan aliran-aliran filsafat. Aliran filsafat adalah pandangan
filsafat secara individual yang menyangkut keyakinan seseorang untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.Dalam perkembangannya filsafat dibagi dalam
empat peride yaitu :
1.
FILSAFAT ZAMAN YUNANI KUNO
Periode
filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah perdapan manusia, karena pada
waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitologi menjadi pola pikir
yang lebih rasional. Diperkirakan
zaman ini terjadi abad ke 6 SM hingga 200 SM di Yunani. Timbulnya filsafat di
Yunani akhirnya disebut peristiwa ajaib ( the greek miracle). Zaman Yunani Kuno
merupakan awal permulaan ilmu filsafat yang berkembang saat ini. Cikal bakal
dari segala filsafat yang ada pada zaman-zaman selanjutnya. Zaman ini juga
mulai memunculkan orang-orang jenius yang sering kita sebut dengan filsuf atau
ahli pikir dengan segala ide-ide tak terduganya.Pada zaman ini orang-orang terutama
ilmuwan-ilmuwan mulai mempertanyakan asal dari segala yang ada di bumi ini. Fokus
kajiannya masih pada alam, sehingga disebut filsafat alam. Tokoh-tokoh filsafat
Yunani Kuno antara lain :
· Thales
· Anaximander
· Pythagoras
· Anaxagoras
· Demokritus
· Hipokrates
· Aristoteles
· Archimedes
· Ptolemy
A.
Aliran Filsafat pada Zaman Yunani Kuno
Karena pada zaman ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide serta pendapatnya maka tumbuhlah sikap kritis yang
menjadi cikal bakal sikap inquiring. Dari sinilah maka muncul aliran-aliran,
antara lain :
1. Naturalisme / Scholaticism / Filsafat Alam
Naturalisme
atau Scholaticism atau Filsafat Alam merupakan pemahaman yang mempertanyakan
dasar isi alam. Aliran ini berpusat pada filsafat kealaman yang didukung oleh
dogma gereja kristiani. Thales (640-546 S.M.) dari Mileta
(sekarang di pesisir barat Turki). Ia merupakan seorang Filsuf yang mendirikan
aliran filsafat alam semesta atau kosmos dalam perkataan Yunani. Menurut aliran
filsafat kosmos, filsafat adalah suatu penelaahan terhadap alam semesta untuk
mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya dan kaidah-kaidahnya. Tujuan filosofi mereka adlam memikirkan soal alam
besar darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral persoalan bagi
mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran yang sangat maju,
rasional dan radikal. Tokoh-tokohnya
yaitu Thales,
Anaximander, Anaximenes dan Pythagoras.
2.
Idealisme
Istilah idealism
menunjukkan suatu pandangan dalam filsafat yang belum lama dipergunakan oleh
orang-orang. Tetapi, ide tersebut telah dikemukakan Plato sekitar 2400 tahun
yang lalu. Bagi kelompok idealis, alam ini ada tujuannya yang bersifat
spriritual. Hukum-hukum alam dianggap sesuai dengan kebutuhan watak intelektual
dan moral manusia. Mereka juga berpendapat bahwa terdapat suatu harmoni yang
mendasar antara manusia dan alam.
3.
Epikurisme
Nama epikurisme berasal dari tokoh
aliran yaitu Epikuros. Filsafat Epikuros hanya diarahkan pada satu tujuan yaitu
memberikan kebahagiaan kepada manusia. Jadi yang diutamakan etika, dan adapun
yang menjadi dasar etika adalah logika dan fisikanya. Menurut logika dan
fisikanya sumber pengetahuan adalah pengalaman. Sedangkan menurut etika
kebahagiaan berupa ketenangan.
4.
Stoisisme
Menurut mereka, tidak ada dunia melainkan
dunia pengalaman jasmani yang terdiri dari dua unsur: unsur pasif berupa bahan-bahan
yang ada di dalamnya dan unsur aktif berupa budi-budi yang meresap pada
segala-galanya.
B.
Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Yunani Kuno
Akibat dari berkembangnya
kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan serta semakin hilangnya
kepercayaan akan kebenaran yang diberikan oleh pemikiran keagamaan, peran
mitologi yang sebelumnya mengikat segala aspek pemikiran kemudian secara
perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/ ilmu).Pada saat inilah, para
filsuf kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah
dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah melalui pengamatan.
Dalam mencari keterangan tentang
alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara
turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir
sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari
suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu.
Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati masalah yang ada dan
kejadian alam semesta secara logis dan rasional.Sebab hanya dengan cara semacam
ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaan tentang asal usul alam
ini. Dari pertanyaan tersebut para filsuf yang sejatinya ahli fikir menuangkan
ide-ide sehingga menghasilakan jawaban dari semua pertanyaan kritis mereka.
C. Konsep yang Diperdebatkan
pada Zaman Yunani Kuno
Zaman
Yunani kuno merupakan tonggak dimulainya perubahan pola pikir yang tadinya
bersifat mitologi menjadi rasional, banyak hal-hal baru yang diungkapan para
ilmuwan. Meskipun demikian pada zaman ini tidak terjadi perdebatan tentang
kebenaran ilmu pengetahuan. Pada saat itu kebenaran dari ilmu pengetahuan masih
bergantung pada pemikiran tiap individu sehingga meskipun terjadi perbedaan
pemikiran tidak memicu terjadinya perdebatan. Disamping itu, ilmu pengetahuan
yang berkembang juga tergantung pada doktrin-doktrin gereja.
2.
FILSAFAT PADA ZAMAN PERTENGAHAN
Filsafat
saat zaman pertengahan cenderung didominasi oleh agama. Kristen yang mendominasi di wilayah Eropa dan
Yunani, sedangkan di Arab didominasi oleh Islam. Di Eropa pada zaman ini
perkembangan ilmu pengetahuan mulai terhambat akibat adanya dominasi agama,
diamana pemecahan segala persolan yang terjadi berdasarkan dogma-dogma kaum
gerejawan.
Zaman
pertengahan dimulai pada abad ke 15, dimana pada saat itu kerajaan Romawi Barat
runtuh dan munculah Kerajaan di Konstantinopel (sekarang disebut Istanbul,
Turki). Berbeda dengan yang terjadi di Yunani dan Eropa, di Konstantinopel ilmu
pengetahuan berkembang pesat. Kelahiran filsuf dan ilmuwan Islam juga terjadi
pada zaman ini. Sehingga salah satu ciri yang menonjol dari zaman ini adalah
pandangan serta teori dari para filsuf dan ilmuwan islam.
Beberapa
penyebab dari munculnya berkembangnya pandangan Islam pada zaman ini yaitu
banyaknya para ilmuwan Arab yang berdatangan ke Italia pada akhir abad 12. Saat
itu para ilmuwan banyak menerjemahkan buku-buku ilmuwan Yunani kedalam bahasa
Arab. Dengan bermodalkan buku-buku tersebut ilmu penetahuan di Arab berkembang
pesat. Disamping itu Bangsa Yunani dan Eropa terjadi masa The Dark Age dan juga
terbakarnya perpustakaan yang ada di Alexandria. Kedua faktor tersebut yang
menyebabkan terhambatnya ilmu pengetahuan disana. Tokoh-tokoh filsafat pada
zaman pertengahan antara lain :
·
Marcus Graecus
·
Geber (Djafer)
·
Albategnuis
·
Ben Musa
·
Avicenna (Ibn. Sina)
·
Gerbert
·
Alhazen
·
Roger Bacon
·
Flavio Gioja
·
Vitelio
A.
Aliran Filsafat pada Zaman Pertengahan
Seperti
yang telah diuraikan diatas, bahwa pada zaman ini di Yunani dan Eropa
perkembangan ilmu pengetahuan terhambat akibat pemabatasan kebebasan berpikir
oleh raja dan kaum gerejawan, sehingga di Eropa dan Yunani aliran filsafat
tidak terlalu berkemabang. Tetapi hal yang berbeda terjadi di Arab, ada satu
aliran yang dominan dan berkembang disana yaitu Iluminisme.fokus
Filsafat iluminisme
adalah sebuah pemikiran filosofis yang dasar epistemologinya adalah hati atau
intuisi. Paham ini menyatakan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengalaman.Tokoh pelopor munculnya filsafat iluminatik ini adalah
Suhrawardi. Dari aliran Ilumunisme ini banyak muncul cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang berkembang di Arab. Diantaranya adalah Hanafi,
Maliki, Syafii, dan Hanbali yang ahli dalam hukum Islam, Al-farabi ahli
astronomi dan matematika, Ibnu Sina ahli kedokteran dengan buku terkenalnya
yaitu The Canon of Medicine. Al-kindi ahli filsafat, Al-ghazali intelek yang
meramu berbagai ilmu sehingga menjadi kesatuan dan kesinambungan dan
mensintesis antara agama, filsafat, mistik dan sufisme . Ibnu Khaldun ahali
sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, social dan kenegaraan. Anzahel
ahli dan penemu teori peredaran planet. Selain berkembangnya cabang ilmu
pengetahuan, zaman pertengahan juga terfokus pada aksiologi yang berkaitan
tentang pemenuhan obat-obatan serta kebutuhan perhiasan(bahan tambang/logam
mulia) yang merupakan tradisi bangsa Arab.
B.
Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Pertengahan
Perkembangan
filsafat dan ilmu pengetahuan di zaman pertengahan dimulai dari proses atau
metode penemuannya oleh bangsa Arab. Berbeda dengan zaman Yunani kuno yang
melalui pengamatan serta pertanyaan kritis dari para filsufnya, pada zaman ini
metode yang digunakan yaitu dengan mengkaji ulang apa saja yang telah
dikemukakan para filsuf pada zaman Yunani kuno.
Metode
ini dimulai dari diundangnya para ilmuwan Arab untuk berkunjung ke
negara-negara Barat. Saat itu ilmuwan dari Aran berkesempatan untuk mengkaji
buku-buku para filsus barat serta menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Dengan
penerjemahan tersebut maka jalan untuk mengkajinya lebih mudah, buku yang
diterjemahkan antara lain buku dari Plato dan Ariestoteles.
Selain
metode menerjemahkan buku-buku, para ilmuwan dan fisuf Islam juga melakukan
pelatihan ritual. Pelatihan tersebut dilakukan sebab pada zaman ini ilmu
pengetahuan masih berikatan kuat dengan agama. Pelatihan ritual yang dimaksud
yaitu Riyadlah, dimana dilakukan dengan kebersihan dan keesucian hati.
Seseorang yang telah mencapai kesucian hati akan mendapat pengalaman yang
hakiki yang natinya akan dikolaborasikan dan diverifikasi secara logis dan
rasional.
C. Konsep yang Diperdebatkan
pada Zaman Pertengahan
Ilmu
pengetahuan serta aliran yang berkembang pada zaman pertengahan belum mengalami
perbedaan yang sampai menyebabkan perdebatan. Meski sudah ada beberapa keraguan
yang muncul setelah mengkaji beberapa penemuan antara ilmuwan yang satu dengan
yang lainnya. Pertentangan dan perdebatan tidak muncul sebab pada zaman
pertengahan hanya terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di Arab, sedangkan perkembangan
tersebut berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidup bangsa Arab terutama
obat-obatan dan perhiasan.
3.
FILSAFAT
PADA ZAMAN RENAISSANCE
Setelah
Eropa mengalami zaman kegelapan yang biasa disebut The Dark Age dimana terjadi
banyak peperangan yang membuat kemajuan ilmu pengetahuan Eropa tertinggal, akhirnya
Eropa kembali bangkit yang ditandai dengan filsafat pada zaman Renaissance.
Renaissance sendiri dapat diterjemahkan sebagai lahir kembali. Yaitu lahirnya
kembali pengetahuan di Eropa yang terjadi diantara zaman pertengahan dan zaman
modern. Zaman Renaissance sendiri terjadi sekitar abad 15 yang juga merupakan
salah satu awal terjadinya zaman filsafat modern.
Renaissance
ditandai dengan kekalahan tentara salib pada saat perang salib yang
mengakibatkan para ilmuwan dan seniman berpindah dari Romawi menuju Eropa
barat. Migrasi ini ternyata membawa beberapa manuskrip serta buku-buku dari
zaman Yunani dan Arab. Pada zaman ini bangsa Eropa berlomba-lomba menyalin dan
menerjemahkan ilmu pengetahuan dari bangsa Islam. Mereka banyak menerjemahakan
kitab-kitab yang berbahasa Arab kedalam bahasa Latin untuk dipelajari. Selain
itu pada zaman ini juga bnayak berdiri lembaga-lembaga ademik yang berkurikulum
pada ilmu pengtahuan muslim Aristotelian.
Sebelum
zaman Renaissance, gereja berkuasa secara mutlak. Semua ilmu pengetahuan harus
sesuai dengan dogma yang ada, sehingga ilmu pengetahuan cenderung tenggelam
oleh dogma gereja. Setelah kekalahan para tentara salib, mereka sadar harus
lepas dari pengaruh zaman pertengahan dan harus kembali pada sains klasik yang
sebelumnya dianggap tak sesuai dengan dogma gereja. Sehingga dimulailah
pemikiran filsafat yang mendasarkan pada akal pikiran dan pengalaman. Tokoh-tokoh
filsafat pada zaman Renaissance antara lain :
·
Nicolas Copernicus
·
Tycho Brahe
·
Johannes Keppler
A.
Aliran Filsafat pada Zaman Renaissance
1. Humanisme
Humanisme menghendaki ukuran
haruslah manusia, karena manusia mempunyai
kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunianya.Sikap hidup
kaum Humanis antara lain : kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata, menentang terhadap tradisi lama dan sekular (sikap
mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini). Hal ini dikenal melalui
pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak
belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan yaitu “ momento mori”
(ingatlah hari sesudah mati).
2. Individualisme
Faham Individualisme
merupakan aliran yang mengutamakan kepentingan pribadi
diatas kepentingan umum. Para
penganutnya beranggapan bahwa kebutuhan pribadi individu harus didahulukan,
sebab dengan terpenuhinya kebutuhan pribadi individu kebahagian hidup akan
tercapai.
3. Sekularisme
Aliran
Sekularisme menyatakan sikap mengutamakan keduniawian dan menolak
kungkungan gereja. Para sekularis
sudah tak mau lagi kehidupan mereka diatur oleh dogma-dogma gereja, mereka
menginginkan kehidupan yang bebas dimana tak ada pembatasan dalam berbagai segi
kehidupan terutama kebebasan dalam berfikir dan mengeluarkan pendapat.
4. Skeptitisme
Aliran
skeptis bercirikan tidak mudah percaya apa yang dilontarkan atau perkataan
orang lain tanpa mengejutkan pembuktian yang kongkrit dan masuk akal. Aliran
Skeptis membahas tentang tingkah laku manusia berdasarkan atas logika. Menurut
mereka orang banyak merasa tak bahagia karena mempunyai pengetahuan yang pasti.
Dan ternyata pandangan tersebut keliru, karena menurut aliran Skeptisme manusia
memang tidak mungkin mencapai suatu kepastian.
5. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa
akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut
aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir berdasarkan
ratio, ide-ide yang masuk akal.
6. Empirisme
Menurut aliran ini
manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman indrawi. Masing-masing indera menangkap aspek yang berbeda
mengenai barang atau makhluk yang menjadi obyeknya. Jadi pengetahuan inderawi
berada menurut perbedaan indera dan terbatas pada sensbilitas organ-organ
tertentu
Dari beberapa aliran
yang berkembang pada zaman renaissance, ada satu aliran yang paling dominan
yaitu Humanisme, aliran ini dianggap sebagai awal munculnya zaman renaissace
sebab aliran inilah menggugah para ilmuwan utuk kembali bangkit memperjuangkan
hak-hak manusia dalam kehidupan yang dibatasi oleh dogma-dogma. Aliran ini juga
memperlakukan manusia selayaknya manusia dimana memiliki akal dan pikiran yang
dapat digunakan untuk menentukan yang mana yang benar dan yang mana yang salah.
Karena aliran ini juga zaman renaissance juga disebut zaman Humanism.
B.
Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Renaissance
Lahirnya aliran humanisme yang
memanusiakan hak-hak manusia ditemukan oleh para filsuf dengan beberapa metode yang
hampir sama pada zaman pertengahan. Pertama-tama setelah kerjaan Konstatinopel
ditaklukkan, banyak para sarjana dan pendeta yang bermigrasi ke italia. Selama
migrasi inilah para sarjana membawa buku-buku, manuskrip dari zaman Yunani dan
Arab. Buku dan manuskrip tadi diterjemahkan lagi oleh sarjana-sarjana tersebut
ke dalam bahasa latin.
Setelah aksi penerjemahan tersebut munculah lembaga
akademik yang berkurikulum ilmu pengetahuan muslim Aristotelian, selain itu
juga berdiri lembaga ilmiah yang mengajarkan bergam ilmu contohnya Akademi
Florensia dan College de France yang berada di Paris.
Dari beberapa metode tersebut muncullah
aliran yang paling dominan yaitu Humanisme, dari aliran tersebut terbentuklah
sikap kritis, skeptis dan bergesernya pandangan rasionalis ke induktivis.
C.
Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Renaissance
Awal dimulainya
zaman renaissance ditandai dengan adanya kebangkitan yang berdampak dengan
munculnya kebebasn intelektual. Dari kebebasan intelektual inilah muncul
perdebatan-perdebatan. Dimulai dari munculnya aliran humanisme, sekularisme,
skeptitisme dan rasionalisme. Beberapa aliran ini mulai berani mempersoalkan
dan menentang kepercayaan dan cara pandang pemikiran para kaum gerejawan yang
diamalkan selama ini. Hal ini secara langsung melemahkan kekuasaan kaum feodal
yang selama ini menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dilakukan
oleh Copernicus yang menentang teori geosentris dengan teori heliosentris dan
Galileo yang membuktikan teori heliosentris dengan menggunakan teropong
penemuannya.
Pada zaman ini juga mulai memperdebatkan
tentang doktrin gereja, God creation dan juga pseudosains. Mereka
memperdebatkan batas antara sains dan non sains. Mereka mulai mengemukakan
adanya batas yang tidak jelas antara keduanya, sehingga non sains pun dapat
masuk ke wilayah sains dan sebaliknya.
Selain kedua masalah diatas, yang ramai
diperdebtkan lagi adalah metode baru dalan penemuan sains, yaitu “New Tool of Scientific Method”.
Munculnya induktivisme yang dipelopori oleh Francis Bacon yang mendebat deduktivisme
dari Aristotelian.
4.
FILSAFAT
PADA ZAMAN MODERN
Filsafat
modern, dipelopori oleh dua ilmuwan sains yaitu Rene Descrates dan Francis
Bacon. Diperkirakan mulai muncul abad 17 hingga abad 20, yang didasari oleh pengaruh-pengaruh
dari natural science. Hal ini dapat kita lihat dari adanya banyak penemuan
dalam bidang ilmiah. Penyebab utama mengapa banyak terjadi penemuan yang
memajukan dunia ini yaitu pergantian pemegang kekuasan, yang dahulunya hanya
berpusat pada kaum gerejawan dengan dogmanya yang harus diterima, maka pada
zaman filsafat modern ini kekuasan tergantung pada akal serta kemampuan manusia
itu sendiri. Sehingga pemikiran jenius para ilmuwan yang pada zaman sebelumnya
terbelenggu, bangkit dan diwujudkan pada zaman filsafat modern. Dari hal
tersebut corak utama dari filsafat modern adalah Antroposentris.
Perkembangan
filsafat modern ini berpusat di dataran Eropa, dari beberapa bukti penemuan diketahui
bahwa pada saat itu Eropa menjadi pusat ilmu pengetahuan setelah terjadi zaman
renaissance. Pada zaman renaissance, Eropa bangkit dan menjadi pusat
pengetahuan sampai sekarang. Hal ini juga ditunjang dengan kondisi yang dinamis
di Eropa sendiri. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman pertengahan antara lain :
·
Rene
Descrates
·
John
Locke
·
DR.
Gurdon
·
Eddington
·
David
Hume
·
Robert
Boyle
·
Albert
Einstein
A.
Aliran Filsafat pada Zaman Modern
Pengrtahuan yang
telah berkembang pesat mengakibatkan pergeseran filsafat menjadi
antroposentris, dimanan manusia menjadi objek utamanya. Penemuan-penemuan teori
maupun alat bantu kehidupan manusia juga bermunculan. Di sisi lain
aliran-aliran filsafat juga semakin berkembang, aliran-aliran tersebut antara
lain :
1.
Cartesian
Tokohnya
adalah Rene Descartes sebagai bapak filsafat modern. Aliran filsafat yang
berasal dari Descartes biasanya disebut rasionalisme, karena aliran ini sangat
mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat
membangun suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio. Cara berpikirnya adalah intuition deduction yang merupakan kreativitas yang timbul secara
“gaib” sedangkan deduction adalah pekerjaan rasio dengan patokan-patokannya.
2.
Idealisme
Aliran
Idealisme ialah suatu ajaran atau paham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh atau sukma atau jiwa, ide-ide, dan pikiran
atau yang sejenis dengan itu. Pada awalnya aliran ini merupakan aliran yang
sangat penting dalam, perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam
filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato yang
menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan
saja dari alam idea itu.
3.
Materialisme
Filsafat
materialisme berpandangan bahwa hakikat materialisme adalah materi, bukan
rohani, spiritual atau supernatural. Pandangan materialisme banyak persamaannya
dengan naturalisme. Bahkan ada filsuf yang menyamaka keduanya, khususnya yang
disebut dengan naturalisme materialistis. Hal ini didasarkan pada beberapa alas
an. Pertama karena pandangan materialism banyak kaitan dan persamaannya dengan
rumpun ilmu-ilmu alam. Kedua karena sama-sama menentang filsafat moral dan
agama.
Tidak
ada kejadian yang tidak dapat diteliti secara alamiah. Apa yang disebut alamiah
atau riil pastilah mempunyai sifat atau wujud material atau fisik, sekalipun
mungkin tampaknya tidak demikian kepada kita. Dengan demikian, sintesis kedua
paham ini beranggapan bahwa apapun yang ada, pada akhirnya dapat dikembalikan
kepada materi.
4.
Empirisme
Empirisme
adalah paham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan yang
dimaksudkan dengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia
maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia saja. Tokohnya yaitu
Thomas Hobbes(1588-1679).
5.
Positivisme
Filsafat
positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak pemikirannya, apa yang telah
diketahui adalah yang factual dan yang positif, sehingga metafisika ditolaknya.
Maksud positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya,
sebatas pengalaman-pengalaman objektif. Jadi setelah fakta diperolehnya,
fakta-fakta tersebut diatur agar dapat memberikan semacam asumsi (proyeksi) ke
masa depan.
Dari semua aliran yang terdapat pada zaman
filsafat Modern, ada beberapa aliran yang dominan pada zaman tersebut yaitu
idealisme, materialisme, dan rasionalisme. Aliran idealisme dominan karena
penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Aliran materialisme tumbuh
subur di Barat karena orang merasa dengan faham ini mempunyai harapan-harapan
yang besar atas hasil ilmu pengetahuan. Selain itu, faham ini praktis tidak
memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, teorinya jelas, berpegang
pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti. Sedangkan dengan
aliran rasionalisme orang-orang yang terpelajar makin percaya pada akal budi
mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia.
B. Proses
Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Modern
Dengan semakin
berkembangnya zaman, metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan-pun
semakin berkembang. Seperti, filsafat modern yang telah berfokus pada manusia,
bukan pada alam ataupun agama dan Tuhan seperti zaman-zaman sebelumnya. Pada
zaman ini para ilmuwan telah mulai menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah in
sebenarnya adalah perpaduan antara rasoinalisme dan empirisme.Sesuai dengan
kajian filsafat modern yang bercirikan fokus pada hal-hal yang bersifat
konkret, contohnya alam, manusia serta sejarah. Dari fokus kajian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ilmiah adalah metode yang tepat, sehingga
menghasilkan banyak penemuan. Beberapa contohnya yaitu Rene Descrates menemukan
sistem koordinat yang terdiri atas 2 garis lurus X dan Y dalam bidang datar,
Issac Newton dengan penemuannya dalam 3 bidang yaitu teori gravitasi,
perhitungan kalkulus dan optika, Charles Darwin mengemukakan bahwa makhluk
hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk
bertahan hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan
tersisihkan karena tersaingi.
C. Konsep yang Diperdebatkan
pada Zaman Modern
Semakin
berkembang suatu zaman, maka semakin banyak pula perbedaan yang terdapat
didalamnya. Ini juga berlaku dalam zaman modern ini. Banyak sekali hal-hal yang
diperdebatkan antara satu ilmuwan dengan ilmuwan yang lain. Perbedaan pendapat
sangat terasa, dengan adanya satu teori yang diukuti dengan teori baru yang
bermateri sama. Dari inilah mulai timbul perbedaan sampai terjadi perdebatan.
Perdebatan tersebut antara lain, tentang
asal usul dari ilmu pengetahuan serta bagaimana cara para ilmuwan mendapat pembenaran
atas teori yang mereka temukan. Bahkan ada yang lebih spesifik lagi yaitu
perdebatan tentang teori atom dan perdebatan tentang teori evolusi.
Perdebatan yang mempertanyakan asal usul
ilmu pengetahuan meyangkut beberapa aliran yaitu, empirisme yang lebih
mengedepankan pengalaman, dualisme yang lebih mengedepankan antara materi dan
rohani, rasionalisme yang mengedepankan akal serta kritisisme yang merupakan
gabungan antara akal dengan pengalaman. Dilihat dari penjelasan tiap aliran
tersebut terlihat perbedaan tapi semuanya menuju satu tujuan yaitu asal usul
pengetahuan. Sedangkan perdebatan mengenai cara para ilmuwan mendapatkan
pembenaran atas teori mereka terdiri dari beberapa metode. Metode yang pertama
digunakan adalah induksi, setelah beberapa lama munculah falsifikasi yang
akhirnya menyatakan bahwa induksi kurang memuaskan. Falsifikasi dirasakan
kurang berhasil dan akhirnya muncul lawan dari falsifikasi yaitu logical
empiricism, dan dari sinilah memicu lahirnya scientific dari T. Khun.perdebatan
yang lebih spesifi terjadi pada konsep atom antara JJ. Thompson dengan para
atomisme kuno dan teori revolusi antara Darwin dan Betrand Russel.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah diuraikan
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa periodisasi perkembangan ilmu filsafat
terdiri empat periode, yaitu zaman Yunani kuno, zaman pertengahan, zaman
renaissance dan zam modern. Dari keempatnya muncul banyak aliran, tapi hanya
beberapa diantaranya yang menjadi aliran yang dominan. Pada zaman Yunani kuno
aliran yang paling dominan adalah filsat alam atau lebih dikenal dengan
Scholaticism, sedangkan pada zaman pertengahan diamana ilmu pengetahuan
berkembang di Arab, aliran yang dominan adalah ilummunisme. Pada zaman
kebangkitan atau renaissance masalah utama yang berkembang adalah humanism
sehingga aliran yang dominan adalah humanisme. Sedangkan pada zaman modern
aliran yang dominan antara lain rasionalisme, empirisme serta materialsme.
Para ilmuwan dalam menemukan ilmu
pengetahuan tersebut menggunakan beberapa metode antara lain, pengamatan yang
dilanjutkan dengan mengemukakan pertanyaan logis banyak digunakan saat zaman
yunani kuno. Penerjemahan buku , baik dari latin ke arab ataupun sebaliknya
digunakan pada zaman pertengahan dan renaissace. Pada zaman modern telah
menggunakan metode ilmiah seperti saat ini.
Dari keempat zaman tersebut banyak
muncul penemuan-penemuan baru yang beragam, pada awal yunani kuno dan zaman
pertengahan belum ada perdebatan. Perdebatan muncul pada awal zaman renaissance dan banyak
terjadi saat zaman filsafat modern.
DAFTAR
PUSTAKA
R.Slamet Iman Santoso.1997.Sejarah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Jakarta :PT. Sinar Budaya.
Juli
Afriadi.2009.Pengantar ke Alam Filsafat
(online), (http://sayaituadi.wordpress.com) diakses 15 Oktober
2012
Putu
Candra Satryastina.2012.Makalah Filsafat
Modern (online), (http://www.blogger.com) diakses 15 Oktober
2012
Poedjiadi,anna.2001.Mengantar
Filsafat Ilmu Bagi Pendidik..Bandung:Yayasan Cenderawasih.
terimakasih mbak. saya tertolong sekali :) hehe...
BalasHapus