PISANG adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara, kemudian tersebar ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
Namun, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya: Brasilia, Columbia, Equador, Filipina, Honduras, India, Indonesia, Karibia, Mexico, Panama, Thailand dan Venezuela.
Di Asia, Indonesia termasuk negara penghasil pisang terbesar, karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sentra produksi pisang di Indonesia adalah: Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Maluku.
Di Indonesia terdapat berbagai jenis pisang, antara lain pisang raja, pisang
batu, pisang ambon, pisang kepok, dan pisang lain dengan berbagai rasa, fungsi,
serta ukuran yang berbeda, mulai dari yang berukuran kecil sampai berukuran
besar.
Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus
memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Buah pisang tersusun
dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut ”sisir”.
Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun
ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam.
Tak Kenal Musim
Pisang tak mengenal musim panen, dan dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat
mencapai 1-17 sisir. Sebagai contoh, biasanya dalam satu tandan pisang tanduk
terdapat 1-7 sisir, sedangkan pada pisang ambon 7-17 sisir. Setiap tandan
memiliki berat sekitar 4-40 kg per tandan, tergantung jenisnya.
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium. Teksturnya yang lembut membuat pisang sering
dijadikan buah pilihan untuk makanan bayi.
Bagi anak-anak, pisang juga bisa menjadi bekal sehat ke sekolah. Buahnya dapat
dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu. Dari segi kesehatan, pisang
mengandung unsur-unsur yang bermanfaat bagi tubuh, meliputi vitamin, mineral,
karbohidrat, lemak dan serat.
Di banyak negara maju, pisang kerap menjadi bekal makanan anak-anak ke sekolah.
Mereka juga memasukkan potongan pisang ke dalam sereal dan susu saat sarapan.
Pisang menyediakan cukup energi bagi anak-anak untuk siap mengikuti pelajaran
di sekolah.
Dr Ir Sobir dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika Institut Pertanian Bogor
(IPB) menjelaskan, sebuah penelitian tentang pisang dilakukan terhadap 200
pelajar di sekolah Twickehnham di Inggris.
Kepada mereka diberikan makanan tambahan berupa pisang saat sarapan, istirahat,
dan makan siang. Penelitian dilakukan menjelang waktu ujian. Hasilnya, menurut
Dr. Sobir, konsumsi pisang tersebut membantu proses belajar mereka. Kalium yang
terdapat pada pisang inilah yang berperan meningkatkan konsentrasi belajar anak.
Selain itu, kandungan vitamin B pada pisang yang cukup tinggi juga mampu
mempertahankan aktivitas kerja sistem saraf. Hal inilah yang mendorong pelajar
bisa berkonsentrasi lebih lama.
Jika dibandingkan apel, pisang mengandung 4 kali lebih banyak protein, dua kali
lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak fosfor, lima kali lebih banyak
vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak vitamin dan mineral
lainnya.
Seperti diketahui, pisang merupakan †makanan atau buah yang sangat gampang
ditemukan dan hanya dengan harga relatif murah juga kita bisa menikmatinya. Ada
banyak manfaat yang bisa diperoleh dari satu buah pisang. Salah satunya yakni,
dapat mengatasi depresi dan stress.
Kandungan asam triptofan yang diubah menjadi serotonin (zat yang dapat mengubah
suasana hati) dapat mengatasi depresi dan stres, Sedangkan kandungan vitamin B6
di dalamnya, dapat mengatur kadar glukosa dalam darah yang dapat mengubah mood
kita.
Efek pada Diare
Diare merupakan salah satu gangguan utama yang
mengakibatkan kematian dan morbiditas (tingkat kesakitan yang disebabkan oleh
penyakit tertentu) pada anak-anak. Dalam sebuah percobaan klinis oleh Rumah
Sakit di Pennsylvania, AS, kepada pasien yang terkena diare, hasil yang didapat
yakni pasien yang diberi makan pisang, secara klinis diarenya berkurang.
Para peneliti menyimpulkan, pisang dapat digunakan sebagai pengobatan, dan aman
untuk diare serta dari segi biaya juga lebih efektif. Di Indonesia, khususnya
di daerah Jawa pun diketahui bahwa pisang raja yang dibakar dapat menyembuhkan
diare.
Pisang yang identik dengan makanan hewan primata ternyata memiliki kandungan
kalium sangat tinggi. Terdapat sekitar 350 mg kalium dalam satu pisang
berukuran sedang. Dua gigitan pisang ukuran besar (biasanya pisang ambon) setara
dengan suplemen kalium dosis 99 mg. Kalium diketahui juga sebagai elektrolit
yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot
jantung. Itu sebabnya, pasien hipokalemia (kadar kalium rendah di dalam darah)
biasanya dianjurkan makan pisang oleh dokter.
Makin tinggi kadar kalium, risiko terkena serangan jantung dan stroke makin
rendah, karena kalium mengimbangi peran natrium di dalam tubuh. Selain itu,
pisang baik untuk orang stres. Ketika stres, metabolisme tubuh meningkat drastis
hingga mengurangi kadar kalium. Dengan makan pisang, kadar kalium akan kembali
seimbang.
Penelitian para ahli menunjukkan, pisang memiliki zat yang berpotensi menjadi
penghambat infeksi virus HIV. Hasil penemuan ini diharapkan membuka jendela
baru pada terapi pencegahan infeksi HIV yang hingga kini belum ditemukan
obatnya.
Para peneliti dari University of Michigan Medical School tertarik pada lektin,
zat kimia yang secara alami ada pada tanaman, karena kemampuannya menghentikan
rantai reaksi berbagai jenis infeksi. Hasil uji laboratorium menunjukkan,
kandungan lektin yang terdapat pada pisang, sama efektifnya dengan obat
anti-HIV saat ini.
Cara baru untuk menghentikan penyebaran HIV mutlak diperlukan. Riset yang
dilakukan peneliti di universitas itu , menunjukkan cara kerja lektin yang bisa
mengenali penyerang dari luar tubuh, seperti virus, dan menyerangnya sebagai
patogen, bisa dikembangkan untuk mengenali virus HIV.
Selain memiliki potensi yang sama dengan obat anti-HIV, lektin pada pisang juga
lebih murah untuk diproduksi sebagai obat yang bisa dijangkau masyarakat luas.
Kandungan lektin hanya ditemukan pada pisang masak. Lektin diyakini lebih
efektif apabila dipakai dalam komponen obat pencegah virus yang dioles di alat
kelamin atau dubur.
Masalah yang dihadapi oleh obat anti-HIV adalah kemampuan virus untuk bermutasi
dan menjadi kebal. Namun, hal tersebut bisa dicegah oleh lektin. Lektin bisa
menempel pada gula yang ditemukan pada berbagai titik sampul HIV-1 sehingga
meningkatkan kekebalan sel dan menghalangi HIV untuk replikasi virus.SimakBaca
secara fonetik
Provitamin A
Di Maluku, terdapat salah satu kultivar pisang yang dikenal dengan nama pisang
tongkat langit atau pisang tunjuk langit (Musa troglodytarum), oleh karena
bentuk tandannya yang tegak menengadah ke langit.
Pisang ini dimakan untuk merangsang ginjal agar lebih tinggi daya kerjanya.
Selain itu, pisang tongkat langit juga untuk membantu menurunkan demam, serta
meningkatkan stamina kaum pria, walaupun belum teruji secara klinis.
Buah pisang tongkat langit ada yang panjang dan ada yang pendek. Kulit buahnya
semu-semu merah dengan bintik-bintik hitam, daging buahnya berwarna
kuning-oranye. Warna semu merah pada kulit dan kuning oranye pada daging buah
pisang tongkat langit mengindikasikan adanya kandungan zat warna (pigmen)
karotenoid.
Ciri-ciri pisang tongkat langit tersebut, mirip dengan kultivar pisang di
Mikronesia. Terdapat dua kultivar yang paling dikenal di Mikronesia, yakni
ìKarat dan UHT en yapî (Musa troglodytarum).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh empat laboratorium yakni, Cancer
Research Center of Hawaii di Honolulu, Hawaii; Covance Laboratories di Madison,
Wisconsin, Universitas Pasifik Selatan di Suva, Fiji, dan Roche Vitamin Ltd. di
Basel, Swiss, dengan menggunakan sampel pisang dalam bentuk mentah atau dimasak
(dipanggang, direbus atau dikukus), ditemukan bahwa kultivar pisang ini
mengandung kadar provitamin A (prekursor vitamin A), yang bermanfaat untuk
kesehatan mata.
Hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat, bahwa buah pisang
mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin. Kandungan B6 dan B12 di
dalamnya membantu untuk menetralisasi.
Selain tersebut di atas, ada pula manfaat lain dari buah pisang yang sudah
teruji secara klinis, seperti mengatasi migren, menurunkan tekanan darah
tinggi, pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri, mengatasi masalah kanker,
stroke, dan menurunkan kolesterol. Oleh karena itu memakan buah pisang
merupakan pengobatan alami untuk pelbagai penyakit.
(Efraim Samson & Haryono Semangun, Mahasiswa Program Magister Biologi,
UKSW-12)
Pisang tidak mengenal musim
panen, dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat mencapai 1 - 17 sisir setiap
tandan atau 4 - 40 Kg per tandan, tergantung jenisnya. Dalam satu tandan pisang
tanduk terdapat 1 - 7 sisir, sedangkan pada pisang ambon 7 - 17 sisir.
Kandungan Zat Buah Pisang
Buah pisang termasuk sumber penting dalam mensupply zat karbohidrat bagi
tubuh, yaitu memberi kekuatan dan suhu pada tubuh. Sebagian tepung kanji pada pisang
yang sudah masak, dapat mengubah menjadi zat gula, mudah dikunyah dan enak
rasanya.
Dalam 100 gram pisang yang sudah matang dapat menghasilkan 88 kalori.
Pisang adalah buah nomor 2 setelah susu yang lengkap akan nutrisi. Buah pisang
juga mengandung kalium yang dapat membatasi naiknya tekanan darah. Buah ini
terbukti banyak mengandung vitamin A, B dan C, bahkan dalam 1 buah pisang dapat
memenuhi seperempat vitamin C yang dibutuhkan anak kecil setiap harinya.
Hebatnya lagi, buah ini bebas kolesterol dan zat gulanya alami, itulah sebabnya
buah ini tidak menyebabkan kegemukan karena hanya membuat 85 satuan kalori
(jumlah yang tidak melebihi satu jeruk asam dan apel).
Jadi, buah pisang sangat banyak kandungannya, ia
terdiri dari:
- Mineral.
- Vitamin.
- Karbohidrat.
- Serat.
- Protein.
- Lemak,
- dan sebagainya sehingga jika kita hanya mengkonsumsi pisang saja sudah tercukupi gizinya secara minimal. Pisang yang baik dan enak rasanya adalah pisang yang matang, dan kulitnya hijau kekuningan dengan bercak coklat atau kuning.
waw, artikel tentang buah pisangnya menarik sekali dan menambah referensi. :)
BalasHapusartikel yang bagus.. bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, dapat menambah pengetahuan tentang buah pisang yang ternyata banyak sekali manfaatnya. kebetulan didaerah saya banyak buah pisang.. keep up date :)
BalasHapusWah infonya sangat menarik, bisa jadi tambahan referensi. Terima kasih :)
BalasHapuswah..info yang bagus sekali...baru tahu kalau ternyata pisang mempunyai banyak keistimewaan
BalasHapus:)
terimaksih gan
bermanfaat sekali
artikel yang sangat bagus, terima kasih banyak atas infonya..
BalasHapus